Tangisan Rasulullah atas Umatnya ~ Sarwandi Eka Sarbini -Mr.Magicvator-

Tuesday, February 23, 2010

Tangisan Rasulullah atas Umatnya

Posting by Sarwandi Eka Sarbini (Wandi Cyber)


Dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

Malaikat Jibril berkata: ''Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan." Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah-rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh kali ganda, maka digiring kesana musuh-musuh Allah -subhanahu wa ta’ala- sehingga bila telah sampai kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu dimasukkan ke dalam mulut mereka hingga tembus ke pantat, dan diikat tangan kirinya ke lehernya, sedang tangan kanannya di masukkan ke dalam dada dan tembus ke bahunya, dan tiap-tiap manusia itu digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar karena sangat risau, maka ditanamkan ke dalamnya." Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- bertanya lagi: "Siapakah penduduk masing-masing pintu itu?" Jawabnya: "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik, orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa -’alaihissalam- serta keluarga Fir’aun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim. Pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis –la’natullah ‘alaih- dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha. Pintu kelima, orang Yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristien (Nasrani) bernama Sa'ie." Kemudian Jibril diam sejenak pada Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- sehingga Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- bertanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab Jibril: "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari umatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat." Maka Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- jatuh pingsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- dipangkuan Jibril sehingga sadar kembali, dan ketika sudah sadar Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan kesedihanku, apakah ada seorang dari umatku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawab Jibril: "Mereka itu orang yang berdosa besar dari kalangan umatmu." Kemudian Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- menangis, Jibril pun juga menangis, kemudian Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sholat kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan apabila sholat selalu menangis dan minta kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-, dan pada hari ketiga datang Abu Bakar -radhiallohu’anhu- ke rumah Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah. apakah saya dapat bertemu dengan Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-?" Maka tidak ada yang menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah saya dapat bertemu dengan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-?" Dan saat itu Umar tidak mendapat jawaban, dia pun menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah saya dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-?" Dan saat tidak mendapat jawaban, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga sampai kerumah Fatimah -radhiallohu’anhu- dan di depan pintunya ia mengucapkan: "Assalamu'alaikum wahai puteri Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-" Kebetulan pada saat itu Ali -radhiallohu’anhu- tidak ada di rumah, lalu bertanya: "Wahai putri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- telah beberapa hari tidak keluar kecuali untuk sholat dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak mengizinkan orang-orang bertemu dengannya." Maka segeralah Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi sehingga beliau sampai di depan pintu rumah Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- dan memberi salam sambil berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- mengangkat kepalanya dan bertanya: "Ada apa anak kesayanganku?" Saat pintu dibuka maka masuklah Fatimah ke dalam rumah Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- dan ketika melihat Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- menangislah ia karena melihat Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- pucat mukanya karena banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya: "Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-: "Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan bahawa bahagian yang paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita." Fatimah bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana caranya masuk?" Jawab Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-: "Diiring oleh Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun mereka?" Jawab Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-: "Adapun kaum lelaki ditarik janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak dari orang-orang tua dari umatku yang mengeluh ketika diseret keneraka: Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku sehingga dibawa Malaikat Malik, dan ketika telah dilihat oleh Malaikat Malik lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya dapatkan orang yang akan tersiksa seperti orang-orang ini, muka mereka tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau dirantai leher mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah kami diperintahkan membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh Malaikat Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?"

Dalam lain riwayat dikatakan ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "ya Muhammad." tetapi setelah melihat muka Malaikat Malik lupa akan nama Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- karena hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-" Maka Malaikat Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari ma'siyat terhadap Allah -subhanahu wa ta'ala-." Dan ketika berada ditepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik, diizinkan saya akan menangis." Maka diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya menangis ini andaikata terjadi didunia karena takut kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-., niscaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka kedalam neraka." dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: "La illaha illallah." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Jawab api: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut La illaha illallah." Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata: "jangan membakar muka mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-., juga jangan membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah -subhanahu wa ta’ala-.memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan mereka." Maka pergilah Jibril -’alaihissalam- kepada Malaikat Malik yang sedang duduk diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapakah kau datang kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksit dari ummat Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam-?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata: "Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?" Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-" Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya. Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-. lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah -subhanahu wa ta’ala-. bertanya lagi: "Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- dan diberitakan kepadanya keadaan mereka." Maka Allah -subhanahu wa ta’ala-. menyuruh Jibril menyampaikan semua pesanan itu kepada Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- yang tinggal dalam kemah dari permata yang putih, mempunyai 4000 buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka." Maka pergilah Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah -subhanahu wa ta’ala-. dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah -subhanahu wa ta’ala-. menyuruh Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-: "Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- berkata: "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku." Allah -subhanahu wa ta’ala-. berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- keneraka dan ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya: "Hai Malik, bagaimanakah keadaan umatku yang durhaka?" Jawab Malaikat Malik: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan mengangkat tutupnya, maka apabila orang-orang di dalam neraka itu melihat Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- maka mereka menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-, api neraka telah membakar kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu mereka dibawa ke sungai di depan pintu surga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah -subhanahu wa ta’ala-.. Dari neraka kemudiannya mereka masuk ke dalam Surga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka." Allah -subhanahu wa ta’ala-. berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin." (artinya) "Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan mereka menjadi orang Muslim."

0 comments:

Post a Comment