SEHAT CARA RASULULLAH -SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM- ~ Sarwandi Eka Sarbini -Mr.Magicvator-

Friday, February 5, 2010

SEHAT CARA RASULULLAH -SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM-

By Salman Darajat (Republika Magazine) and edited by Sarwandi Eka Sarbini (Wandi Cyber)

Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- dalam catatan sejarah Islam disebutkan bahwa selama hidupnya beliau hanya pernah sakit sebanyak dua kali, yaitu di saat pertengahan hidup dan menjelang wafatnya. Itu pun hanya berlangsung sebentar serta hampir tidak merepotkan masyarakat.

Kemampuan Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- menjaga kesehatannya hingga hanya dua kali menderita sakit, adalah satu catatan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Itu merupakan prestasi pengendalian kesehatan yang langka.

Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- sadar, Allah -subhanahu wa ta’ala- sangat membenci manusia yang lalai. Apalagi sampai mengganggu serta membuat bencana kesehatan. Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- memulai dari hal-hal kecil seperti berolahraga, menggosok gigi, dan menyisir rambut. Aktivitas tersebut, oleh Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- dipandang sebagai ibadah, yang berarti berpahala.

Banyak tokoh dunia seperti Napoleon Bonaparte dan Von Goethe yang kagum terhadap kemampuan Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- menjaga kesehatan. Hanya dengan fasilitas yang serba sedikit, beliau bisa menjaga kesehatan, dari rambut sampai telapak kaki, baik dalam maupun luar, dari tahun ke tahun. Apa resep yang dipergunakan Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-? Jawabnya adalah kedisiplinan.

Pertama, Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- selalu bangun menjelang fajar. Selesai shalat tidak tidur lagi, tetapi terus mengucapkan zikir, mengaji, serta mencari nafkah. Bangun menjelang fajar memang lebih nyaman daripada bangun setelah terbit matahari karena bisa membuat tubuh sehat, nyaman, dan bugar.

Kedua, Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Beliau makan untuk keperluan hidup, bukan hidup untuk makan.

Ketiga, Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- bila marah tanpa emosi, meskipun dengan tujuan positif. Marah yang disertai dengan emosi, tidak menunjukkan keikhlasan dan kecintaan terhadap yang dimarahinya.

Beliau marah seratus persen karena Allah -subhanahu wa ta’ala-. Marah beliau seperti marah seorang ayah terhadap anak yang sedang main-main dengan senjata tajam. Artinya, marah beliau hanya tampak dari wajah, tetapi nurani Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- menunjukkan sikap kasih sayang.

Keempat, Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- tidak pernah minum sambil bernapas. Air yang beliau minum selalu dari wadah tertutup. Menurut beliau, air dari wadah terbuka mudah terkena debu.

Kelima, Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- tidak mudah tersugesti bila dihadapkan pada suatu kondisi (kesehatan) yang tidak menguntungkan. Karena bagi beliau, gampang terpengaruh tidak menunjukkan sikap sabar. Maksud sugesti di sini ialah menanggapi suatu situasi yang menimpa tubuh dengan perasaan secara berlebihan.

Sebagai manusia, kepekaan fisik Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam- terhadap lingkungan sama saja dengan kita. Ini perlu ditegaskan, agar jangan sampai menimbulkan kesan bahwa beliau sangat jarang sakit karena manusia pilihan.

Sangat pantaslah Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- menjadi ushwatun hasanah Teladan yang baik bagi setiap mukmin. Mari kita mengidolakan dan mencontohi cara hidup sehat beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam-. Wallahu’alam bisshowab.

0 comments:

Post a Comment