Artikel ini akan membahas tentang mind-set atau paradigma.
Membangun mental kaya itu sangat penting. Dan hal ini membutuhkan proses. Sukses dan kaya itu efek samping saat kita membangun mental terlebih dahulu. Untuk itu, mari simak sebuah cerita hikmah dari seekor kupu-kupu yang telah melewati proses metamorfosis sejak menjadi seekor ulat. Begini kisahnya.
Membangun mental kaya itu sangat penting. Dan hal ini membutuhkan proses. Sukses dan kaya itu efek samping saat kita membangun mental terlebih dahulu. Untuk itu, mari simak sebuah cerita hikmah dari seekor kupu-kupu yang telah melewati proses metamorfosis sejak menjadi seekor ulat. Begini kisahnya.
Seorang anak melihat sebuah kepompong
yang sedang bersiap-siap berubah menjadi kupu-kupu. Saat calon kupu-kupu di
dalam kepompong itu berusaha keluar, tampak ia sangat kesulitan. Anak ini tidak
sabar ingin melihat kupu-kupu itu keluar dari kepompong. Karena
ketidaksabarannya, dia pun masuk ke dalam rumah mengambil sebuah gunting. Apa
yang dilakukannya? Dia berusaha memotong jalur proses metamorfosis kupu-kupu
tersebut agar segera keluar dari kepompongnya. Niatnya memang ingin membantu.
Tapi apa yang terjadi? Seharian anak tersebut merasa senang melihat kupu-kupu
tersebut bisa terbang. Sayangnya, keesokan harinya dia mendapati kupu-kupu
tersebut telah mati.
Apa
hikmah dari kejadian di atas? Banyak di antara kita berusaha mengambil jalan
pintas untuk sukses. Karena segala sesuatu itu ada prosesnya, nggak ada yang
instan. Sekalipun itu mie instan, tetap saja masih butuh proses. Dari kisah
anak tadi, dapat kita ambil pelajaran. Bahwa pada saat proses kupu-kupu itu
berusaha keluar dari kepompongnya, dia sedang melatih otot-ototnya agar kuat
dan siap untuk terbang dan hidup lebih lama. Istilahnya, kupu-kupu itu lagi fitness. He he he. Tapi karena belum
waktunya dia sudah keluar, akhirnya tubuhnya tidak siap dengan lingkungan di
luar kepompongnya.
Begitu
pula dengan manusia, kalau mentalnya belum siap untuk sukses, ibarat membangun gedung
20 lantai. Dia langsung berada di lantai 20 tanpa melalui proses lantai
pertama, kedua dan seterusnya. Maka tunggulah bangunan itu akan segera ambruk
dan terjatuh. Kebanyakan dari orang saat terjatuh, malah stres sampai ada yang
bunuh diri, menjadi tidak waras alias sakit jiwa. Kenapa? Karena mungkin pada
saat dia mencapai kesuksesannya, hartanya, tahtanya tidak sesuai prosedur yang
ada. Jalan pintas adalah jalan yang dilaluinya.
Sungguh
berbeda dengan orang yang menghargai proses dan melatih mentalnya. Dia menikmati
prosesnya. Jatuh bangun dalam bisnis. Tapi dia malah belajar dan lebih siap
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Istilahnya, bola yang dilempar jatuh
ke tanah pasti akan melenting jauh lebih tinggi. Saat terjatuh maka Anda siap
menjadi lebih baik. Asal belajar mengambil hikmah di balik setiap peristiwa,
tidak cepat mengambil kesimpulan, tetapi mengevaluasi diri lagi.
Mental
itu ibarat sebuah tanaman yang kita tanam di sebuah pot. Saat tanamannya masih
kecil mungkin kita masih menaruhnya di pot yang kecil. Jika tanaman itu semakin
tumbuh besar, dia tidak mungkin terus berada pada pot yang kecil itu. Terus apa
yang harus Anda lakukan? Tentu saja Anda harus mencabut tanaman itu dan dipindahkan
ke pot yang lebih besar, betul? Perlu Anda ketahui, proses memindahkan tanaman
yang akarnya udah menyatu dengan tanah pada pot kecil itu penuh beban. Saat
memindahkannya itu terasa tidak nyaman. Karena akarnya (mental) sudah lama
tertanam pada lingkungan yang kecil.
Begitulah
yang terjadi pada saat melatih mental kita menjadi lebih baik. Tidak mungkin
kita tetap bertahan pada pot yang kecil, pasti hasilnya pun tetap kecil. Jika
ingin hasil yang lebih besar, maka Anda harus siap dicabut akarnya (baca: mental)
dan dipindahkan ke wadah yang lebih besar. Siaaaaap?
Semoga bermanfaat.
Salam Sukses Berkah
oleh
Ingin berkomunikasi dengan saya,
silakan follow Twitter: @Wanditata
_______________________
Jika artikel ini bermanfaat, klik menu "SHARE" di bagian bawah ya. Semoga bermanfaat juga bagi teman-teman Anda ^_^
0 comments:
Post a Comment